Monday, February 6

Narsis

Ada yang diam, ada yang berteriak.
Tak pelak kedua kepala berisi sama:
keluhan.

Demonstran menciumi bibirnya sendiri lalu menjahitnya
berharap semua orang meneriaki namanya,
mendoakannya.

Cukup dengan doa.


Ada yang diam, ada yang berteriak.
Tak pelak keduanya mengeroyoki satu kata:
gengsi.

Para biksu menangisi cinta
satu malam sebelum kepalanya botak
berharap esok airmatanya kering dan bisa terbasuh doa.

Cukup dengan doa.



tuhan, dengarkah?

tidak.

tuhan tidak berkawan dengan para narsis.

No comments:

Post a Comment