Thursday, April 15

My Short Hair: a Real Deal !

I feel so excited when wrote this note. Of course I am, because this is my first time having a very short hair, after more than 9 years I kept it long. :)
   Sebelum punya rambut seperti sekarang ini, rambut saya panjangnya hampir melebihi punggung. Saking panjangnya, saya yang males keramas dan nyisir, rambut saya biarkan awut-awutan, dan seringkali ditanya apakah saya punya sisir atau nggak. L Rambut panjang saya itu, walaupun bisa dikuncir dan dikepang, dia sebenarnya punya banyak masalah. Rontok dan sangat kering. Really, I feel so frustrated because of it.
Rontoknya gga tanggung-tanggung, sekali sisir bisa dapet lebih dari 10 helai rambut (serius!). Pernah suatu kali saya iseng saja mengumpulkan rambut-rambut saya yang telah gugur di medan persisiran dan persampoan, guess what! Kalo dikumpulkan, satu genggaman tangan itu hampir penuh! Stress kan?
Masalah kedua yang dihadapi oleh rambut panjang saya adalah rusak total. Dulu, kira-kira satu tahun yang lalu ketika saya masih ABG, saya sempat mewarnai rambut saya menjadi biru dongker. Sumpah, bukannya saya mau sok gaul dan gaya. Saya salah pilih warna! Karena rasa sok tahu yang saya punya itu ada di level arogan, maka saya mewarnai rambut saya sendiri menggunakan pewarna rambut bermerk cantik, Sasha. Karena ingin warnanya kuat dan tahan lama, saya membeli 1 dus bleacher (penghapus pigmen hitam, biar warna hitamnya hilang) dan 2 dus pewarna warna Blue Black.



Setelah sampai dikostan, saya suruh pacar saya waktu itu untuk mewarnai rambut saya. Without using GLOVES, dia mewarnai rambut saya dengan gaya seperti orang sedang mengeramas rambut. Karena waktu itu rambut saya sedang panjang-panjangnya, ternyata dua dus pewarna itu tidak cukup. Masalah datang ketika pacar saya itu saya suruh beli lagi dua dus pewarna dengan warna yang sama, karena rambut saya tanggung sudah diwarnai. Yak, berangkatlah dia. Dan, setelah dia kembali, can you guess? Yup, he bought 2 doses of Sasha, dengan warna DARK BLUE. Kampreeettt, saya pikir waktu itu dia sengaja, tapi setelah dilihat dus-nya, memang dus antara dua warna itu hampir sama. Dan karena dia sedikit buta warna, maka saya tidak menyalahkan dia.
Kondisi rambut saya waktu itu: Steng-steng. Stengah sudah diwarnai (sebelah kiri), setengah belum diwarnai (sebelah kanan). Pacar saya itu bilang: “udahlah kuy, da gga akan keliatan banget warnanya. Sama-sama gelap kok.” Dan saya Cuma mengangguk saja walau hati menangis, mengingat betapa baiknya si pacar udah bolak-balik ke Borma buat beli tu Sasha.
Dan, mulailah dia mengawut-awut rambut bagian kanan saya. Yup, it’s all done! Tunggu 45 menit lalu tiriskan. Karena kami berdua sama-sama merasa bersalah, kami panjangkan waktunya menjadi 2 jam. [^_^a] Dua jam telah berlalu dan saya bilas rambut saya. Bisa kalian tebak lagi, warnanya jadi apa?
UNGU. Yak, UNGU. Dan, parahnya, warna ungunya tidak merata, sebelah hitam cantik, dan sebelah UNGU. Shocked, rasanya pengen gundul aja sekalian daripada punya rambut dwiwarna gga jelas kayak gitu. Sepertinya si pacar pun menyadari, dia lalu bilang: “kuy, jadi bagus ya rambut kamu. Gaul gitu.” Saya tau, ketika dia mengatakan itu, dia gga bermaksud untuk menghina, karena ini juga kesalahannya. Dia cuma ingin menghibur, maka saya cuma bisa senyum (lagi). Lalu, dia bilang, “besok kita warnain lagi aja kuy. Nanti aku beliin yang warna itemnya, biar warna ungunya rada samar.” Trenyuh karena kebaikannya, maka saya pun setuju saja.
Besoknya, rambut saya kalau kena matahari warnanya jadi unik. Sumpah, unik. Karena saya terbiasa membelah rambut di bagian kiri, maka warna ungu di rambut bagian kanan bisa tertutup walau sedikit. Warna ungu yang tertutup warna hitam itu, membuat warna rambut saya jadi bagus (ambil sisi baiknya saja ya). Karena sudah merepotkan si pacar, maka saya urungkan niat untuk membeli lagi, karena saya pikir punya rambut rada nyeleneh dikit ga akan berakibat kekurangan fans. :P
Hari-hari berlalu, setiap harinya rambut saya memudar warnanya. Sumpah, aslinya warna rambut saya jadi luntur. Do you ever imagine, a girl with GREEN hair? Hulk mungkin iya, tapi rambut saya yang berubah hijau, bukan kulit. Untungnya, yang luntur bukan bagian warna ungu saja, tapi yang warna Blue black juga (ambil sisi baiknya lagi). Alhasil, selama kegiatan P2M (Pengabdian Pada Masyarakat) yang diadakan oleh angkatan 2006 ESA (English Students’ Association) di Desa Nanggeleng, Padalarang, saya menjadi satu-satunya anggota sekaligus guru SD berambut hijau. Hahahaha… Walaupun begitu, saya cuek saja. Mungkin malah pacar saya yang merasa malu punya pacar kayak saya.
Lewat beberapa bulan, rambut saya luntur lagi dan warnanya jadi KUNING. BLONDE. Kebayang dong, dengan kulit seperti saya punya rambut blonde kayaknya “maksa” banget. Saya yang udah hopeless tiap perawatan creambath di salon, si mbak-mbaknya nanya terus: “diwarnain dimana mbak?” “ini warna asli rambutnya apa ya?” “salon mana yang warnain, mbak?”, maka dari itu saya relakan saja. Karena saya pikir, rambut saya cepet tumbuhnya.
Jadi, sebelum saya potong rambut itu, rambut saya tinggal kira-kira 5 cm di ujungnya saja yang berwarna blonde. Sisanya, hitam. Karena ujungnya sudah benar-benar rusak, pecah-pecah, dan kalo nyisir rasanya menyakitkan, maka saya memutuskan untuk potong rambut pendek.
Sebelumnya, saya sempat dilarang oleh ibu dan bapak saya, katanya cewek ga pantes punya rambut pendek karena bakal keliatan cowok banget. Saya sih ga peduli ya, toh saya juga ga punya pacar sekarang. Selama saya nyaman, botak pun gga jadi masalah.

Dan hari itupun tiba …

Kemarin, tepat tanggal 14 April 2010, saya ditemani Babon, pergi ke Rock n Roll Haircutting. Hasil potongannya, saya suka banget. Mbak-mbak yang potongnya tau banget potongan yang pas buat muka saya yang cenderung bulat-bulat bakpau. Setelah potong rambut, satu hal saja yang saya sesali: rambut saya panjangnya cuma beberapa senti. Sisanya, saya merasa sangat senang, bebas, fresh, dan lebih Pede. J
Harapan saya sih, setelah punya rambut pendek seperti ini, tak perlulah lagi rambut saya sakit-sakitan, dan semoga kali ini tumbuh dengan indahnya. Ahay!



Beberapa keuntungan punya rambut pendek:

o    THRIFTY a.k.a Hemat.
1.    Kamu sekarang jadi menghemat pengeluaran-pengeluaran yang gga penting, lho! Khusus buat mereka yang ngekost, kamu jadi gga usah beli shampoo yang ukuran besar. Cukup beli shampoo yang ukuran kecil aja, atau kalau ingin lebih hemat, beli yang sachet aja jika rambut sudah terasa gatal dan harus segera dikeramas.
2.    Karena panjang rambut saya pendek dan gga cepet lepek, saya berkeramas setiap 3 hari sekali saja. J Penghematan lebih lanjut, kan?
3.    Kamu jadi bisa menghemat pengeluaran untuk membeli ikat rambut, bando, atau jepit. Punya rambut pendek kan ga usah diikat, betul? Cukup diurai saja. Malah, kamu bisa mengkreasikan rambutmu dengan wax / gel saja. Jadilah tao ming se 2010.
o    FUN a.k.a Menyenangkan.
1.    Bersenang-senanglah dengan rambut pendekmu! Ketika kamu keramas, tegakkan rambut kamu, dan jadilah anak Punk dengan rambut menjulur keatas. Atau, ketika rambut kamu masih basah, sisirlah rambutmu dengan rapi kea rah belakang, dan jadilah Hitler. Jangan lupa kamera, untuk mengabadikan momen-momen menyenangkan ini!
2.    kamu bisa menjadi cewek feminin atau tomboy. Kalau kamu lagi pengen jadi cewek feminin, tambahkan saja jepit rambut di rambutmu. Kesannya jadi cute cute gimana gitu. Dan ketika kamu ingin jadi cewek tomboy, kamu bisa menggunakan wax dan buatlah rambutmu seperti rambut idolamu. Idolamu siapa? Ya itu terserah kamu juga. Pokoknya kreasikan saja rambutmu. J
o    beberapa keuntungan lainnya menurut pengalaman saya, antara lain:
1.    ketika saya punya rambut panjang, kalau tengkuk saya terasa gerah, saya harus mengikatnya terlebih dahulu. Dan sekarang, angina pun datang tanpa diundang menghampiri tengkuk saya jika saya sedang merasa kepanasan. Segeeerrr…
2.    tidak usah bersisir. Yup, saya gga perlu nyisir lagi. How relieving… saya jadi gga takut rontok lagi gara-gara sisir, karena kalau rambut saya sedikit berantakan, saya malah terkesan jadi sedikit cool. xP
3.    waktu naik motor, rambut saya jadi ga ‘terbang’, gga seperti waktu rambut saya masih panjang, saya seringkali harus mengkuncirnya terlebih dahulu agar rambut saya gga acak-acakan kesana-kemari. J


Bagaimana kawan-kawan? Punya rambut pendek itu asyik kok, buang jauh-jauh pikiran kalian kalau punya rambut pendek itu gga bisa ‘cewek banget’. Buang jauh-jauh stereotip bahwa cewek berambut panjang itu selalu cute dan manis (manis sama cute apa bedanya?). Buang jauh-jauh trend basi tentang “cowok bakal lebih suka sama cewek berambut panjang.” Kalaupun seperti itu, biarkanlah cowok yang kamu suka, pacaran dengan rambut panjang saja, TANPA TUBUH. Wow.

Sekian curcolan saya mengenai rambut, semoga bermanfaat (kayaknya ngga deh). Hahahaha …


3 comments:

  1. hallo... aku budi, aku suka baca blog kamu... aku suka rambut kamu... apa sekarang udah panjang sepinggang lagi rambutnya n mau dipendekin lagi ??? kalo mau dipotong pendek, tolong hubungi aku yach di 087723620555, nanti kita omongin potongan pendeknya.... pokoknya tanpa biaya dwech... :)

    ReplyDelete
  2. Ngapain nyemir sendiri. Tinggal ke salon aja susah amat

    ReplyDelete
  3. Ngapain nyemir sendiri. Tinggal ke salon aja susah amat

    ReplyDelete